Kamis, 09 Februari 2017

Sesekali, maafkanlah dirimu.



Wahwah, ada apa ini?
Kok judul tulisannya kek begitu...?
Hihihi, sekali lagi, tulisan ini hadir *masih* dari seseorang yang sedang berada dalam kegalauan...wkwk


Pernah gak sih kamu berbuat kesalahan ?
Pernah kan pasti, bisa jadi sering malah.
Buat kesalahan apa/ke siapa sih ?
Telat dateng kuliah ? minta maaf ke dosen.
Lupa dateng ke acara yang udah lu janjii ke temen-temen lama. Minta maaf
Nabrak orang ga sengaja. Minta maaf.
Dan bla bla bla

Tapi . . .
“Jika semua bisa diselesaikan dengan kata ‘maaf’, lalu untuk apa hukum dan polisi itu ada?” –Ji Hoo @BBF
Ya, ada beberapa kesalahan yang semuanya ga akan selesai hanya dengan minta maaf. Ketika kesalahan yang kita lakukan terlalu fatal maka kita akan terjerat dan berhadapan dengan suatu hal bernama “hukum, peraturan dan peradilan”.

Tapi . . .
Bagaimana jika kau berbuat kesalahan kepada dirimu sendiri ?
Apa yang harus kau lakukan ? Minta maaf ?
Siapa ? kamu ?
Kepada siapa ? dirimu ?
Rasanya terdengar aneh.

Lantas, kesalahan seperti apa sih yang secara tak pernah sadar kau lakukan itu lagi dan lagi, berulang kali pada dirimu sendiri. Ini contoh 2 kesalahan yang banyak orang lakukan pada dirinya sendiri :
  • Membohongi diri sendiri

Ya, ada masanya rasanya ingin membohongi semua orang, termasuk membohongi diri sendiri, mengelak dari kenyataan yang sesungguhnya.
Kaya gimana sih ?
Berkata “it’s fine.” , “I’m okay.” Dan kata semacam itu padahal kau tau bahwa kau tidak sedang baik-baik saja.
  • Tidak mencintai diri sendiri
Kasus yang ini luas sih artinya. Contoh paling simpel adalah bahwa kau tidak mencintai tubuh mu sendiri. Kau mengabaikan kesehatan dirimu sendiri, kau tidak merawatnya, membandingkan dengan tubuh indah orang-orang sekitarmu dan lainnya.
Percayalah dengan membohongi diri sendiri tak akan pernah membuat dirimu lebih kuat, kau hanya akan semakin rapuh setelahnya. Dan biarkan otak dan hatimu merasa bangga akan dirimu sendiri. Tidak ada orang yang sempurna, tapi mereka sempurna dengan cara mereka sendiri. Cintai dirimu, sempurnalah hidupmu!

Tidak ada salahnya, berhenti sejenak, pergi ke tempat yang membuatmu merasa nyaman, bercerita pada angin “Aku sedih karena . .  .” atau “Sh*t, orang itu lagi dan lagi membuatku marah . . .”
Tidak ada salahnya berkata “Aku tidak baik-baik saja, aku rindu Pak/Bu.” Saat kau merindukan orang tua mu yang telah tiada. Bahkan ketika kau telah memiliki anak atau cucu mungkin.
Tidak ada salahnya berkata “Aku lelah,
Tidak ada salahnya memanjakan dirimu di salon atau tempat karaoke mungkin. C’mon jasmani dan rohani mu butuh istirahat untuk bertahan di dunia ini.
Tidak ada salahnya berdiam lama di depan cermin dan berkata “Hidungmu bagus, matamu indah, bibirmu menawan, . . . , kau sempurna.”

Mulai sekarang, berhenti membohongi dirimu sendiri.
Berhenti membandingkan warna kulitmu dengan orang disebelahmu.
Berhenti berkata ‘aku tidak cukup kurus seperti . . .’ atau ‘aku tidak setinggi wanita/lelaki itu’.
Berhenti menyalahkan wajahmu, ‘aku tak secantik/setampan dia’ , ‘hidungku tak seindah miliknya” and bla bla bla
Berhenti makan makanan yang akan menyakiti pencernaanmu.
Berhenti minum minuman yang akan memperburuk ginjalmu.
. . . .
Berdamailah dengan dirimu, peluk erat tubuhmu.
Mulailah cintai dirimu dan berhentilah membohongi dirimu sendiri.

6 komentar:

  1. jujur pada diri sendiri rasanya lebih "lega" yaa Mbaa, hihihi

    BalasHapus
  2. Tapi emang terkadang "rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput di halaman kita" mbaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu dia cobaannya mba..wkwk
      salam kenal mba:))

      Hapus
  3. Suka banget sama tulisannya, jleb deh.

    Salam kenal 😊
    -Tatat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih mba..:))
      salam kenal juga^^

      Hapus