Kamis, 21 Juli 2016

Sinopsis Itazura Na Kiss Live Action 1996 Episode 2 (Part 1)

Ohayooo!!
maaf yah baru lanjut sinop nya..aku masih baru dalam hal ini jadi ya butuh waktu lama, terutama waktu untuk memulai..wkkwk
ini baru 20 menit tapi sinop nya udah panjang 3 halaman word. jadi aku post dalam 2 bagian aja yah.
oh ya, kan aku masih belajar nih ngeblog dan bikin sinop.. jadi buat para visitor, jangan jadi silent reader yah.. aku butuh masukan biar tulisan aku kedepannya bisa lebih baik dan bermanfaat..terimakasih banyak sebelumnya....
okay langsung deh yah..selamat membaca...


Episode 2 – The Race Of Love And Tears


Episode ini dibuka dengan adegan di depan mading. Semua siswa berkumpul termasuk Kotoko yang bingung dan kaget akan adanya foto ia yang sedang memeluk Naoki. Semua siswa penasaran dan butuh penjelasan dari Kotoko.
Selanjutnya kita melihat Matsumoto berlari menghampiri Naoki yang sedang berada di barisan bangku penonton. Ia menuntut penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi, namun Naoki tidak menggubrisnya. Matsumoto menaikkan nada suaranya, ia terlihat sangat cemburu. “Itu bukan urusanmu!” Ucap Naoki. “Ya, itu urusanku. Karena kita . . .” Jawab Matsumoto. “Jika aku berkata itu bukan urusanmu, maka itu bukanlah urusanmu!” sergah Naoki dan melangkah pergi. Matsumoto kecewa.


Kembali ke adegan depan mading. Kotoko dipojokkan terutama oleh teman-teman dekatnya yang ingin mengetahui kebenarannya. Namun Kotoko menolak menjelaskan dan kabur dari kerumunan orang dan teman-temannya.


Sepulang sekolah tanpa Kotoko sadari, teman-temannya, Jinko, Satomi, Kinnosuke, dan seorang pria mengikutinya  karena penasaran dengan apa yang terjadi. Dipersimpangan jalan, Kotoko bertemu dengan Naoki. Ia berusaha memulai obrolan untuk meminta maaf tentang apa yang terjadi. “Jangan berbicara denganku jika diluar rumah.” Sahut Naoki. Kotoko pun memilih untuk tak bersuara kembali hingga mereka sampai dirumah. Ke-empat teman Kotoko kaget dengan apa yang mereka lihat. Terutama ketika mereka lihat Kotoko dan Naoki pergi ke dalam rumah yang sama. Kin-Chan terlihat frustasi tentang apa yang baru diketahuinya.




Didalam rumah Ibu Naoki menanyakan perihal jimat yang ia beri kepada Kotoko. “Itu bekerja dengan baik.” Sahut Kotoko mencari keberadaan jimatnya, ia baru sadar jimatnya hilang. “Tidak apa, aku masih memiliki banyak foto seperti itu.” Kotoko bingung, Naoki yang akan pergi ke kamarnya tiba-tiba terhenti dan melongo ke bawah mendengar percakapan Kotoko dan ibunya. Ibu Naoki datang dari arah dapur dengan membawa berlembar-lembar foto hasil jepretannya yang tidak lain merupakan foto Naoki dan Kotoko. Naoki geram dengan ibunya, ia menghampiri dan merebut paksa foto tersebut. Namun Ibunya malah menggodanya, ia semakin kesal dan segera meninggalkan mereka dan pergi ke kamar.
Yuki kesal dengan pemandangan yang ia lihat. Ia menggerutu karena teman-teman Kotoko yang bodoh hadir disana. Akhirnya mereka dipersilahkan masuk. Mereka berlima mengobrol banyak hal terutama tentang mengapa Kotoko bisa tinggal dengan Irie Naoki. Namun Satomi dan Jinko justru malah senang dengan keadaan tersebut, itu berarti Kotoko masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Naoki.



Malamnya Kotoko sedang melamun di ruang tengah, ia dikagetkan ayahnya yang baru saja pulang. Ayah heran mengapa tengah malam Kotoko masih terjaga. Mereka pun berbincang tentang keadaan mereka yang menumpang dirumah orang.

Paginya di sekolah, lagi-lagi berita mengejutkan muncul “Sepasang kekasih tinggal dalam satu rumah.”. Kotoko jelas kaget, terlebih disampingnya ia mendapat tatapan tajam dari Naoki. Sama seperti sebelumnya, teman-temannya menuntuk penjelasan terhadap Kotoko. 

Lalu kita melihat Kotoko berlari menaiki tangga untuk mengejar Naoki. Ia ingin meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi. Namun Naoki sudah terlihat sangat kesal, seperti biasa ia berbicara dengan kasar. Tiba-tiba datang Kin-Chan dan langsung melemparkan sebuah pukulan ke wajah Naoki. Naoki tersungkur, bibirnya berdarah. Kin-Chan ditahan oleh temannya, sedangkan Matsumoto dan Naoki pergi ke atas.
Akibat insiden pemukulan yang dilakukan oleh Kin-Chan, dikantorpun terjadi perdebatan antara wali kelas A dan wali kelas F. Wali kelas A menyalahkan kelas F terutama ia menyalahkan Kotoko dan membawa-bawa masalah lain seperti kelas F bodoh. Hal ini membuat geram wali kelas F. Keadaan mulai memanas. Kepala sekolah berusaha untuk melerai keduanya.

Di rumah, Ibu Naoki dan Ayah Kotoko terlihat bersin karena cuaca yang dingin. “aku dan Kotoko sedang mencari rumah baru . . .” ucap Ayah Kotoko. Ibu Kotoko menjawab bahwa mereka tak perlu mencari rumah baru karena nanti ketika Naoki dan Kotoko menikah maka mereka akan selamanya tinggal dalam satu atap. Dan ia menceritakan panjang lebar tentang khayaland an harapannya. Ayah Kotoko tak percaya dengan apa yang Ibu Naoki pikirkan dan ia memutuskan untuk segera berangkat kerja.

Di dalam kelas, Kotoko sedang melamun. Lalu datang Satomi dan Jinko menghampirinya dan mengatakan maaf atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka pun akan meminta maaf pada Naoki. Namun Kotoko mencegah hal tersebut. Ia berkata tak usah melakukannya toh Naoki sudah sangat membencinya. Dengan meminta maafpun tak akan menjadikan keadaan lebih baik. Lalu pelajaran dimulai. Kotoko terlihat berpikir kembali. Kin-Chan melihatnya dengan khawatir.
Lalu Pak Guru memberikan pengumuman bahwa akan segera diadakan kompetesi lari marathon antar kelas di sekolah. Ia menyuruh murid-muridnya untuk berlatih dengan keras agar bisa mengalahkan kelas A. Kin-chan tertantang untuk mengalahkan kelas A terutama Naoki. Ia maju menghampiri gurunya dan berjanji akan berusaha dengan keras. Lalu mereka berdua terlihat lari bersama.Selanjutnya Kin-chan mengajak Kotoko lari bersama dalam balapan. 

Dirumah saat makan malam, Kotoko memberitahukan Ibu Naoki tentang akan adanya perlombaan tersebut. Lalu ibunya melirik Naoki dan mengatakan bahwa itu merupakan hal yang baik. Kotoko setuju. “aku ingin melihat Irie-kun berlari.” Ucap Kotoko melirik Naoki. Naoki memberikan tatapan sinis nya. Ibunya mulai berimajinasi kembali. Namun imajinasinya dihentikan oleh yuki yang mengatakan bahwa mereka tak bisa melakukannya karena mereka tidak sekelas. Ibunya kecewa karena mereka berdua akan menjadi rival. Naoki mengatakan ia tak akan mengikutinya dan berterima kasih atas hidangannya, lalu pergi ke kamarnya. Kotoko pun selesai makan dan mengikuti Naoki.
Kotoko mengejar Naoki, ia meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini disekolah. Ia minta maaf atas nama Kin-Chan. Lalu mulai membicarakan tentang perlombaan tadi. Seperti biasa Naoki menganggap itu bukan lah hal penting dan mulai merendahkan. Kotoko kesal, Ia bertekad akan menang untuk Kelas F dan meminta Naoki jangan menyesalinya jika kalah dari kelas F. Naoki terlihat merenung setelah kepergian Kotoko. Sedangkan Kotoko tidak percaya dengan apa yang sudah ia katakan.
 

Kin-Chan terlihat sedang bermalas-malasan di dalam kelas bersama teman-temannya. Tiba-tiba Kotoko datang dengan mengenakan pakaian olahraga dan mengajaknya berlatih berlari untuk pertandingan. Kin-Chan pun menjadi bersemangat. Di lorong sekolah ketika Kotoko sedang berlari, ia kaget dengan adanya Naoki di depannya, sehingga ia tersungkur jatuh ke lantai. Naoki yang melihatnya mengejeknya, karena Kotoko selalu saja terlihat bodoh. Kotoko yang semakin kesal bertekad akan memenangkan pertandingan.

 
Keesokan harinya, Kotoko mulai berlatih untuk perlombaan lari. Di taman, ia terlihat ditertawakan oleh para lansia karena berlari dengan begitu lambat. Saat di sekolah ia pun berlari di lapang. Tanpa disadarinya, Naoki sedang berdiri di deretan tribun penonton memperhatikannya. Ia tersenyum. *Kyyaaaaa*


Pagi di hari selanjutnya, terlihat Kotoko baru saja pulang setelah dirinya berlatih. Di dalam pintu masuk rumah Naoki sedang berdiri dengan membawa anduk. Kotoko mengajaknya berbincang. Tiba-tiba anduk yang dibawanya dilempar kewajah Kotoko. Kotoko kaget dan ia terlihat bahagia. Namun Naoki mengelak dengan mengatakan bahwa Kotoko bau. Ibu Naoki menguping pembicaraan mereka. Naoki pergi ke dalam. Ibu Naoki mengatakan bahwa Naoki hanya sedikit malu untuk mengungkapkannya. Kotoko berharap bahwa itu benar terjadi bahwa Naoki memiliki maksud lain.

Hari selanjutnya ia terus berlatih, kali ini tiba-tiba Ayah Naoki membantu untuk menjadi pelatih Kotoko. Siangnya Ayahnya dan Ibu Naoki pun menyemangati Kotoko yang sedang berlatih di rumah menggunakan treadmill. Naoki dan Yuki yang melihat itu hanya pasrah melihat orang tua mereka. Namun tanpa siapapun sadari, Naoki tersenyum kecil disana *Kyyaaaaa, twice*

Hari terus berganti, kini Kotoko sedang berlatih di lapang sekolah. Dari belakang, Kotoko bisa menyusul Kin-Chan dkk dan terus berlari sambil menyemangati mereka. Dan lagi-lagi kita melihat ada Naoki di tribun penonton, memperhatikan Kotoko. *3 kali lohhhh bangggg* 


Selanjutnya mereka menuju kelas, lalu diperjalanan Kotoko, Kin-Chan dkk bertemu Naoki. Kotoko mengajak bicara Naoki dengan serius. Namun Naoki enggan mendengarkan. Akhirnya Kotoko menariknya ke kelas sehingga mereka mengobrol berdua. Kin-Chan dkk mengintip dari luar kelas. Didalam kelas Kotoko mengajak Naoki untuk membuat taruhan dimana sang pemenang bisa meminta satu hal dari yang kalah. Merasa tertangtang akhirnya Naoki menyetujui taruhan tersebut dengan syarat Ia meminta Kotoko keluar dari rumahnya jika ia yang memenangkan pertandingan. Kotoko tak percaya. Namun akhirnya ia setuju.


~~~


 Comment :
Kyyyyyaaaaa Takashi Kashiwabara~~~~
senyummu dan sinismu yang sepersekian detik berubah itu looohhh bangggg...
sweet banget dah separoh episode ini...semoga berlanjut yahhh..
bahagia disini pihak lain (baca:Kin-Chan dan Matsumoto muncul dikit) :p
Okayyy, bersambung ke Part 2.


~~~
 
PLEASE TAKE WITH FULL CREDIT !!
CANTUMKAN ALAMAT BLOG INI,,
http://zelinworld.blogspot.com/
DON'T BE SILENT READER!!
THANKS..
SEE U!!

5 komentar:

  1. Saya tunggu part 2 nya yaaa..... ^^ semangat nulisnyaaa.... btw, tulisan kamu saya share ke g+ saya boleh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah maaf baru kebaca komen nya... Insya allah saya lanjut secepatnya yah *mumpung lagi libur*hehe

      Boleh silahkan... :)

      Hapus
  2. Oh iya adegan memorable di epidode 2 ini buat saya....
    .
    Banyaaaaaakkkk. Tapi paling suka saat Irie kun merhatiin Kotoko dari atas tribun diem-diem. Tataapanmu Baaaang...bikin adek gak bisa makan, hahahaha.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tatapannya yaampunnnnn.. Wkwk

      Terima kasih udah baca dan nyempetin komen ^^

      Hapus
    2. Iya tatapannya yaampunnnnn.. Wkwk

      Terima kasih udah baca dan nyempetin komen ^^

      Hapus