Semester 2 jauh lebih sibuk dibanding semester 1....dan akhirnya sekarang liburan semesteran juga...
berhubung ada yang request dan alhamdulillah mood aku nulis lagi lancar, akhirnya bisa lanjutin juga sinopsis yang kepending setahun lalu ini...hihihihi
yooowww happy reading!!!
Kotoko
berlatih dengan keras, kini Ia bisa menyusul para lansia saat ditaman. Keesokan
harinya Kotoko dan ayahnya sarapan bersama keluarga Irie. Ibu Naoki memuji
Kotoko yang bersemangat mengikuti lomba, dan ia sedikit kesal dengan anaknya
yang tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Kemudian Ibu Naoki mulai
mengenang masa lalu bersama Ayah Kotoko serta suaminya. Ketiga orang tersebut
berjanji akan datang esok untuk menonton dan memberi dukungan pada Kotoko. Yuki
kesal dengan orang-orang karna peduli pada Kotoko. Setelah sarapan, Yuki, Naoki
dan Kotoko berangkat sekolah.
Kotoko
berlatih kembali untuk lomba lari estafetnya. Dipersimpangan, ia melihat Yuki dan
menyapanya. Yuki sedang memainkan bola basket pemberian Naoki. Kotoko pun
merebut bola basket tersebut dan memeluknya seakan ia sedang memeluk Naoki.
Yuki kesal, dan merebut kembali bola basket dari tangan Kotoko. Dari arah
berlawanan datang sepeda. Kotoko segera menyelamatkan Yuki ketika dirasa sepeda
itu akan bertabrakan dengan Yuki. Sialnya sepeda tersbut menggeleng kaki
Kotoko. Ia mengaduh kesakitan. Yuki merasa bersalah dan khawatir melihat
Kotoko. Tapi kemudian Ia pergi sambil berkata “Ini bukan salahku”. Kotoko ingin
mengejar, tapi kakinya yang sakit membuatnya tak bisa mengejar.
Keesokan
harinya, perlombaan dimulai. Semua siswa sangat antusias. Terlihat Kotoko dan
seluruh siswa kelas F sedang bersorak semangat. Tiba-tiba datang Matsumoto dan
beberapa siswa kelas A serta wali kelasnya dengan tatapan merendahkan. Berbeda
dengan wali kelas F yang menyuruh untuk berjuang dalam perlombaan kali ini,
wali kelas A justru menyuruh murid-muridnya untuk bersantai dan jangan
menghabiskan energi dalam lomba yang bagi mereka tak berguna dan
kekanak-kanakan itu. Kotoko mulai merasakan lagi sakit pada kakinya. Para
peserta lomba estafet mulai mempersiapkan diri pada posisi masing-masing.
Sejauh ini pelari kelas F memimpin pada posisi pertama. Kini giliran Kotoko berlari.
Ia berlari dengan relatif santai karna ia tidak berada dalam posisi yang akan
disusul oleh pelari dibelkangnya. Tiba-tiba kakinya semakin terasa sakit.
Kotoko berlari tertatih.
Di tempat
lain, Naoki sedang bersiap-siap dan melakukan pemanasan. Kemudian Matsumoto
menghampiri dan membicarakan tentang turnamen basket nasional yang akan menajdi
kompetisi terakhir bagi Naoki di SMA. Naoki menanggapi dengan enggan. Matsumoto
tak habis pikir dengan Naoki yang malah menghabiskan energi untuk mengikuti perlombaan
kekanak-kanakan ini. Kotoko masih berjuang berlari dengan tertatih. Kini
dibelakangnya sudah ada pelari lain yang siap menyusul. Keluarga Naoki dan
ayahnya menunggu kehadiran Kotoko. Tampak Yuki semakin khawatir. Kemudian Ia
bercerita tentang apa yang terjadi pada ayah Kotoko.
Kotoko masih
tidak ingin menyerah, Ia berlari sekuat dan secepat yang ia bisa. Kini ia
berada diposisi kedua terakhir. Kotoko tidak lagi berlari, kini ia berjalan
menggusur kakinya. Ia hampir pingsan dijalan. Tiba-tiba datang ayahnya yang
akan membantu Kotoko. Tapi Kotoko menolak menyerah. Akhirnya ayah ikut berjalan
bersama Kotoko. Kotoko melanjutkan perlombaan. Ibu Naoki bersorak menyemangati
ketika melihat Kotoko. Kinchan menyemangati Kotoko. Dibelakang, terlihat Naoki
memeberikan tatapan khawatir pada Kotoko. Kini Kotoko semakin dekat dengan
pelari selanjutnya yaitu Kinchan. Diluar kendali, Ia malah menyerahkan kain
estafet kepada Naoki dan bukan kepada Kinchan sambil berkata lirih “Irie-kun.
Irie-kun”. Naoki melirik Kotoko sambil bertanya “Apa yang kau lakukan?”. Kotoko
mulai tersadar ia salah memberikan kain estafetnya. “Bodoh!!” ucap Naoki.
Kotoko hanya tertawa frustasi “Aku benar-benar bodoh bukan” . Kemudian Kotoko
terduduk, Kinchan menanyakan apa yang terjadi. Setelah itu Kotoko menyuruh
Kinchan pergi dan memenangkan perlombaan.
Naoki
berjongkok dihadapan Kotoko, kemudian ia menyentuh kaki Kotoko. Kotoko langsung
berteriak kesakitan. Naoki mengatakan Kotoko orang yang bodoh karna walau sudah
tahu kakinya sakit tapi tetap mengikuti perlombaan. Kotoko mengelak, ia berkata
akan menyesal jika tidak menyelesaikan lomba. Matsumoto hadir mengintrupsi dan
mengingatkan Naoki kalo pelari sebelumnya telah sampai. Kemudian Kotoko
mengingatkan seputar taruhan diantara keduanya. Seperti tertantang, Naoki
berlari dengan cepat. Satu demi satu pelari kelas lain ia kalahkan. Kini ia
berada diposisi dua. Di depannya terlihat ada Kinchan. Ia semakin mempercepat
larinya.
Ibu Naoki
khawatir terhadap Kotoko dan mengajaknya untuk pulang lebih dulu karna paman
(ayahnya Naoki) akan segera menjemput. Namun, Kotoko menolah. Ia berkata ingin
melihat Naoki di garis finish. Dengan menggusur kakinya, Kotoko berjalan ke
arah garis finish. Terlihat Naoki dan Kinchan masih berlari. Naoki semakin
mempercepat langkahnya, kini ia berada di posisi pertama. Kinchan mencoba
berlari lebih cepat. Tapi tubuhnya telah lelah. Akhirnya Naoki sampai digaris
finish. Kelas A berhasi menjadi pemenang. Wali kelas A memberi selamat kepada
Naoki. Kotoko masih berjalan dengan menggusur kakinya. Ia ingin melihat Naoki.
Ia sangat lelah dan kesakitan, wajahnya pucat. Lalu dari arah berlawanan
terdengar orang-orang memanggil namanya. Mereka meminta maaf karena gagal
mengalahkan kelas A. Kotoko kecewa karna tidak bisa melihat Naoki di garis
finish. Kotoko terduduk lemas. Teman-temannya khawatir dan malah tidak sengaja
mengenai kaki kotoko. Ia akhinrya berteriak kesakitan.
Kini kotoko
sedang berjalan menuju rumah. Ia berjalan dengan sabar. Saat menatap kedepan,
ia melihat Naoki ada didepannya. Kotoko kemudian bergegas memanggil dan
mensejajarkan langkahnya dengan Naoki. Kotoko memberikan ucapan selamat dan
mengakui bahwa akhirnya ia kalah lagi. Setelah mengucapkan selamat, Kotoko
bergegas melangkah lebih dulu. Selangkah dua langkah, tiba-tiba Kotoko terjatuh
pingsan. Naoki yang berada dibelakang dengan sigap menahan tubuh Kotoko agar
tidak jatuh ke aspal jalan raya. Tangan Naoki yang menahan kepala Kotoko
terbentur cukup keras ke jalan raya. Tanpa keduanya sadari, Matsumoto ada dibelakang
mereka, mengamati dengan geram. Naoki meringis kesakitan.
Naoki
akhirnya menggendong Kotoko pulang kerumah. Kotoko terbangun dari pingsannya.
Ia ingin Naoki menurunkannya. Tapi Naoki menolak dan berkata diamlah. Akhirnya
Kotoko diam dan memeluk Naoki. Ia bahagia bisa merasakan hangatnya punggung
Naoki. Malam harinya Kotoko membawa barang-barangnya bersiap pergi dari rumah
sesuai kesepakatannya dengan Naoki. Di ruang tengah ia melihat Naoki. Kotoko
berniat pamit. Mengucapkan maaf dan terima kasih atas apa yang selama ini
terjadi. Kotoko mengatakan selamat tinggal. Tanpa diduga, Naoki memanggil
Kotoko, ia mengakui kerja keras Kotoko. Kotoko tersenyum, namun selanjutnya
Naoki tetap mengatakan selamat tinggal dan melenggang pergi meninggalkan
Kotoko. Kotoko memanggilnya. Ia memohon agar diijinkan tinggal sedikit lebih
lama lagi, ia juga berjanji akan berusaha lebih keras lagi. Akhirnya Naoki
mengangguk kecil dan pergi kelantai atas. Kotoko terharu karna Naoki tidak
menyuruhnya pergi.
Didalam
kamarnya, Naoki melihat Yuki tertidur di meja belajar. Ia menggendongnya,
berniat memindahkannya ke kasur. Namun tiba-tiba ia tidak bisa menggendong Yuki
karna tangannya sakit. Keesokan harinya disekolah Kotoko tersenyum bahagia
sambil berjalan menyusuri lorong. Tiba-tiba datang Matsumoto, mencegat den
kemudian menamparnya sambil berkata kesal “semua ini salahmu!”. Matsumoto
menjelaskan bahwa karena Kotoko, Naoki tidak bisa ikut berpartisipasi dalam
lomba basket terakhinya. Suara Matsumoto menggema dalam pikiran Kotoko. Di
kantor, Wali kelas A menjelaskan pada wali kelas F bahwa mustahil tim basket
akan masuk final tanpa Naoki. Ia menyalahkan Kotoko atas apa yang terjadi.
Kotoko merasa bersalah karna ia menyebabkan Naoki tak bisa mengikuti turnamen
basket.
Comment :
Jjjiiiiaaatttttt suka banget pas
liat Naoki lari... ganteng banget aihhhhh...
Adegan ter-so-sweet itu pas Naoki
nyentuh kaki kotoko sambil tatapan yang khawatir, OMGGGGGG Takashiiiiii... *oke
lebay maafkan*
Banyak adegan manis di paruh akhir
episode 2 ini. Selamat dag dig dug hatinya...hiihihi
~~~
PLEASE TAKE WITH FULL CREDIT !!
CANTUMKAN ALAMAT BLOG INI,, http://zelinworld.blogspot.com/
DON'T BE SILENT READER!!
THANKS..
SEE U!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar