Rabu, 21 Juni 2017

Sinopsis Itazura Na Kiss Live Action 1996 Episode 2 (Part 2/End)

gilaaaa,,baru bisa balik lagi ngeblog...
Semester 2 jauh lebih sibuk dibanding semester 1....dan akhirnya sekarang liburan semesteran juga...
berhubung ada yang request dan alhamdulillah mood aku nulis lagi lancar, akhirnya bisa lanjutin juga sinopsis yang kepending setahun lalu ini...hihihihi
yooowww happy reading!!!



Kotoko berlatih dengan keras, kini Ia bisa menyusul para lansia saat ditaman. Keesokan harinya Kotoko dan ayahnya sarapan bersama keluarga Irie. Ibu Naoki memuji Kotoko yang bersemangat mengikuti lomba, dan ia sedikit kesal dengan anaknya yang tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Kemudian Ibu Naoki mulai mengenang masa lalu bersama Ayah Kotoko serta suaminya. Ketiga orang tersebut berjanji akan datang esok untuk menonton dan memberi dukungan pada Kotoko. Yuki kesal dengan orang-orang karna peduli pada Kotoko. Setelah sarapan, Yuki, Naoki dan Kotoko berangkat sekolah.

Kotoko berlatih kembali untuk lomba lari estafetnya. Dipersimpangan, ia melihat Yuki dan menyapanya. Yuki sedang memainkan bola basket pemberian Naoki. Kotoko pun merebut bola basket tersebut dan memeluknya seakan ia sedang memeluk Naoki. Yuki kesal, dan merebut kembali bola basket dari tangan Kotoko. Dari arah berlawanan datang sepeda. Kotoko segera menyelamatkan Yuki ketika dirasa sepeda itu akan bertabrakan dengan Yuki. Sialnya sepeda tersbut menggeleng kaki Kotoko. Ia mengaduh kesakitan. Yuki merasa bersalah dan khawatir melihat Kotoko. Tapi kemudian Ia pergi sambil berkata “Ini bukan salahku”. Kotoko ingin mengejar, tapi kakinya yang sakit membuatnya tak bisa mengejar.


Keesokan harinya, perlombaan dimulai. Semua siswa sangat antusias. Terlihat Kotoko dan seluruh siswa kelas F sedang bersorak semangat. Tiba-tiba datang Matsumoto dan beberapa siswa kelas A serta wali kelasnya dengan tatapan merendahkan. Berbeda dengan wali kelas F yang menyuruh untuk berjuang dalam perlombaan kali ini, wali kelas A justru menyuruh murid-muridnya untuk bersantai dan jangan menghabiskan energi dalam lomba yang bagi mereka tak berguna dan kekanak-kanakan itu. Kotoko mulai merasakan lagi sakit pada kakinya. Para peserta lomba estafet mulai mempersiapkan diri pada posisi masing-masing. Sejauh ini pelari kelas F memimpin pada posisi pertama. Kini giliran Kotoko berlari. Ia berlari dengan relatif santai karna ia tidak berada dalam posisi yang akan disusul oleh pelari dibelkangnya. Tiba-tiba kakinya semakin terasa sakit. Kotoko berlari tertatih.

Di tempat lain, Naoki sedang bersiap-siap dan melakukan pemanasan. Kemudian Matsumoto menghampiri dan membicarakan tentang turnamen basket nasional yang akan menajdi kompetisi terakhir bagi Naoki di SMA. Naoki menanggapi dengan enggan. Matsumoto tak habis pikir dengan Naoki yang malah menghabiskan energi untuk mengikuti perlombaan kekanak-kanakan ini. Kotoko masih berjuang berlari dengan tertatih. Kini dibelakangnya sudah ada pelari lain yang siap menyusul. Keluarga Naoki dan ayahnya menunggu kehadiran Kotoko. Tampak Yuki semakin khawatir. Kemudian Ia bercerita tentang apa yang terjadi pada ayah Kotoko. 

Kotoko masih tidak ingin menyerah, Ia berlari sekuat dan secepat yang ia bisa. Kini ia berada diposisi kedua terakhir. Kotoko tidak lagi berlari, kini ia berjalan menggusur kakinya. Ia hampir pingsan dijalan. Tiba-tiba datang ayahnya yang akan membantu Kotoko. Tapi Kotoko menolak menyerah. Akhirnya ayah ikut berjalan bersama Kotoko. Kotoko melanjutkan perlombaan. Ibu Naoki bersorak menyemangati ketika melihat Kotoko. Kinchan menyemangati Kotoko. Dibelakang, terlihat Naoki memeberikan tatapan khawatir pada Kotoko. Kini Kotoko semakin dekat dengan pelari selanjutnya yaitu Kinchan. Diluar kendali, Ia malah menyerahkan kain estafet kepada Naoki dan bukan kepada Kinchan sambil berkata lirih “Irie-kun. Irie-kun”. Naoki melirik Kotoko sambil bertanya “Apa yang kau lakukan?”. Kotoko mulai tersadar ia salah memberikan kain estafetnya. “Bodoh!!” ucap Naoki. Kotoko hanya tertawa frustasi “Aku benar-benar bodoh bukan” . Kemudian Kotoko terduduk, Kinchan menanyakan apa yang terjadi. Setelah itu Kotoko menyuruh Kinchan pergi dan memenangkan perlombaan. 

Naoki berjongkok dihadapan Kotoko, kemudian ia menyentuh kaki Kotoko. Kotoko langsung berteriak kesakitan. Naoki mengatakan Kotoko orang yang bodoh karna walau sudah tahu kakinya sakit tapi tetap mengikuti perlombaan. Kotoko mengelak, ia berkata akan menyesal jika tidak menyelesaikan lomba. Matsumoto hadir mengintrupsi dan mengingatkan Naoki kalo pelari sebelumnya telah sampai. Kemudian Kotoko mengingatkan seputar taruhan diantara keduanya. Seperti tertantang, Naoki berlari dengan cepat. Satu demi satu pelari kelas lain ia kalahkan. Kini ia berada diposisi dua. Di depannya terlihat ada Kinchan. Ia semakin mempercepat larinya. 

Ibu Naoki khawatir terhadap Kotoko dan mengajaknya untuk pulang lebih dulu karna paman (ayahnya Naoki) akan segera menjemput. Namun, Kotoko menolah. Ia berkata ingin melihat Naoki di garis finish. Dengan menggusur kakinya, Kotoko berjalan ke arah garis finish. Terlihat Naoki dan Kinchan masih berlari. Naoki semakin mempercepat langkahnya, kini ia berada di posisi pertama. Kinchan mencoba berlari lebih cepat. Tapi tubuhnya telah lelah. Akhirnya Naoki sampai digaris finish. Kelas A berhasi menjadi pemenang. Wali kelas A memberi selamat kepada Naoki. Kotoko masih berjalan dengan menggusur kakinya. Ia ingin melihat Naoki. Ia sangat lelah dan kesakitan, wajahnya pucat. Lalu dari arah berlawanan terdengar orang-orang memanggil namanya. Mereka meminta maaf karena gagal mengalahkan kelas A. Kotoko kecewa karna tidak bisa melihat Naoki di garis finish. Kotoko terduduk lemas. Teman-temannya khawatir dan malah tidak sengaja mengenai kaki kotoko. Ia akhinrya berteriak kesakitan.

Kini kotoko sedang berjalan menuju rumah. Ia berjalan dengan sabar. Saat menatap kedepan, ia melihat Naoki ada didepannya. Kotoko kemudian bergegas memanggil dan mensejajarkan langkahnya dengan Naoki. Kotoko memberikan ucapan selamat dan mengakui bahwa akhirnya ia kalah lagi. Setelah mengucapkan selamat, Kotoko bergegas melangkah lebih dulu. Selangkah dua langkah, tiba-tiba Kotoko terjatuh pingsan. Naoki yang berada dibelakang dengan sigap menahan tubuh Kotoko agar tidak jatuh ke aspal jalan raya. Tangan Naoki yang menahan kepala Kotoko terbentur cukup keras ke jalan raya. Tanpa keduanya sadari, Matsumoto ada dibelakang mereka, mengamati dengan geram. Naoki meringis kesakitan.


Naoki akhirnya menggendong Kotoko pulang kerumah. Kotoko terbangun dari pingsannya. Ia ingin Naoki menurunkannya. Tapi Naoki menolak dan berkata diamlah. Akhirnya Kotoko diam dan memeluk Naoki. Ia bahagia bisa merasakan hangatnya punggung Naoki. Malam harinya Kotoko membawa barang-barangnya bersiap pergi dari rumah sesuai kesepakatannya dengan Naoki. Di ruang tengah ia melihat Naoki. Kotoko berniat pamit. Mengucapkan maaf dan terima kasih atas apa yang selama ini terjadi. Kotoko mengatakan selamat tinggal. Tanpa diduga, Naoki memanggil Kotoko, ia mengakui kerja keras Kotoko. Kotoko tersenyum, namun selanjutnya Naoki tetap mengatakan selamat tinggal dan melenggang pergi meninggalkan Kotoko. Kotoko memanggilnya. Ia memohon agar diijinkan tinggal sedikit lebih lama lagi, ia juga berjanji akan berusaha lebih keras lagi. Akhirnya Naoki mengangguk kecil dan pergi kelantai atas. Kotoko terharu karna Naoki tidak menyuruhnya pergi.

Didalam kamarnya, Naoki melihat Yuki tertidur di meja belajar. Ia menggendongnya, berniat memindahkannya ke kasur. Namun tiba-tiba ia tidak bisa menggendong Yuki karna tangannya sakit. Keesokan harinya disekolah Kotoko tersenyum bahagia sambil berjalan menyusuri lorong. Tiba-tiba datang Matsumoto, mencegat den kemudian menamparnya sambil berkata kesal “semua ini salahmu!”. Matsumoto menjelaskan bahwa karena Kotoko, Naoki tidak bisa ikut berpartisipasi dalam lomba basket terakhinya. Suara Matsumoto menggema dalam pikiran Kotoko. Di kantor, Wali kelas A menjelaskan pada wali kelas F bahwa mustahil tim basket akan masuk final tanpa Naoki. Ia menyalahkan Kotoko atas apa yang terjadi. Kotoko merasa bersalah karna ia menyebabkan Naoki tak bisa mengikuti turnamen basket.


Comment :
Jjjiiiiaaatttttt suka banget pas liat Naoki lari... ganteng banget aihhhhh...
Adegan ter-so-sweet itu pas Naoki nyentuh kaki kotoko sambil tatapan yang khawatir, OMGGGGGG Takashiiiiii... *oke lebay maafkan*
Banyak adegan manis di paruh akhir episode 2 ini. Selamat dag dig dug hatinya...hiihihi



~~~
 
PLEASE TAKE WITH FULL CREDIT !!
CANTUMKAN ALAMAT BLOG INI,,
http://zelinworld.blogspot.com/
DON'T BE SILENT READER!!
THANKS..
SEE U!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar